Dugaan Kasus Jual Beli Darah Sedang Diselidiki di Banda Aceh

Polisi dalam penyelidikan dugaan ada kasus jual beli darah di Banda Aceh. Sekarang, sudah dua orang pengurus PMI Banda Aceh sedang dimintai keterangan terkait isu jual beli darah.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto SIK, melalui Kasat Reskrim, Kompol M Ryan Citra Yudha SIK mengatakan perwakilan mereka masih melakukan penyelidikan dengan kasus ini.
Pihak pengurus PMI Banda Aceh telah dimintai keterangan seputar isu tersebut masing-masing yakni Sekretaris PMI Banda Aceh, Kabid Yankessos, Syukran Aldiansyah dan UDD, dr Natalina. Kasat Reskrim juga sedang dalam upaya memastikan bahwa pemeriksaan terus berlanjut.



kantong darah - Indonesian Medical Laboratory


Diketahui bahwa dr Natalina dan Syukran Aldiansyah merupakan pihak yang pertama dalam pelaporan adanya pengiriman darah dari PMI Banda Aceh ke Tangerang.

SCAN DISINI FREE VOUCHER 200RB




Padahal di satu sisi, stok darah yang ada di PMI dalam beberapa hari terakhir ini sedang kosong, sehingga tidak akan mampu memenuhi permintaan darah bagi masyarakat.
"Selama ini stok darah memang selalu ada di PMI. Tapi, darah-darah itu selanjutnya dikirim ke Tangerang," ungkap Syukran kepada wartawan, Rabu (11/5).
Menurut dia, pengiriman darah menuju Tangerang tersebut diputuskan sepihak oleh Ketua PMI Banda Aceh. Syukran memberikan keterangan, berdasarkan Pergub, bagi setiap darah satu kantong berkisar Rp 360 ribu.
"Kita adalah pengurus tidak dilibatkan sama sekali. Ini jelas kekecewaan besar dari kami, jadi ada apa sebenarnya. Berdasarkan kabar dan info yang kami peroleh, biaya pengganti yang didroping ke Tangerang berkisar Rp 300 ribu. Sementara jika didropping more info ke RSUZA, berkisar Rp 335 ribu," terangnya
Dokter Natalina ikut menambahkan, untuk pengiriman darah ke UDD PMI Tangerang telah dilakukan sejak Januari 2022. Meskipun begitu memang dibenarkan, namun ada SOP-nya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *